Budidaya Kroto Hasilkan Omset Ratusan Juta

Kroto yakni larva atau telur semut rangrang. Kroto banyak digunakan masyarakat untuk pakan burung kicau dan umpan memancing ikan. Kebu...

Kroto yakni larva atau telur semut rangrang. Kroto banyak digunakan masyarakat untuk pakan burung kicau dan umpan memancing ikan. Kebutuhan masyarakat akan kroto membuat budidaya kroto memiliki prospek yang bagus. Selain itu, jumlah pembudidaya kroto yang masih belum sanggup memenuhi semua permintaan, membuat peluang bisnis yang sanggup dijalankan di rumah ini memiliki prospek yang tak sanggup diabaikan.

Berawal dari penasaran menonton video wacana bagaimana bisnis kroto, hasilnya saya muter-muter cari tahu bagaimana cara sukses membudidayakan semut angkrang ini, hasilnya saya menemukan, tidak saja tutorial dasarnya, tapi juga menyediakan bahan-bahan yang di butuhkan, bagi mereka yang ingin menekuni bisnis semut rangrang ini :

Sebenarnya kroto telah banyak tersedia di alam, namun alasannya adanya penebangan hutan, pemburuan liar dan anggapan masyarakat bahwa semut ini merupakan hama yang harus dibasmi, kesudahannya koloni semut rangrang penghasil kroto di alam pun mati, dan secara otomatis kroto jadi sulit didapat.

Salah satu pembudidaya kroto yang telah sukses meraup omset sampai ratusan juta rupiah perbulannya yakni Ade Yusdira. Hobinya memancing mengawali ketertarikan Ade pada bisnis ini. Sulitnya menerima kroto kala itu membuat Ade berfikir tentang bagaimana cara membudidayakan kroto sendiri. Menurut Ade, kecepatan perkembangan budidaya kroto yang ia jalani, terjadi lantaran waktunya pas dengan kondisi masyarakat yang semakin menggemari burung kicau dan memancing ikan, sehingga kebutuhan akan kroto jadi meningkat. Selain itu juga belum banyak orang yang tahu menganai cara budidaya kroto.

BEBERAPA METODE TERNAK SEMUT RANGRANG PENGHASIL KROTO:

Dalam Berternak semut rangrang ada beberapa metode,namun sebagian besar pensuplay Kroto masih menggunakan metode lama (tradisional) adapun metode-metode itu adalah :

1. Metode tradisional
Dalam metode ini hampir tidak ada campur tangan insan secara langsung. Semut dibiarkan berkembang biak sendiri dan insan hanya mengambil hasilnya. Contohnya; yang sekarang banyak dilakukan oleh pemetik kroto. Dia hanya mencari pohon yang ada sarang semutnya dan mengambil kroto yang ada. Kadang sanggup banyak tetapi sering hanya menerima sedikit hasil per sarang semut rangrang. Jika sarang sudah diambil maka ia harus mencari sarang yang gres supaya memperoleh kroto lagi.
Kelebihannya:

1. Tidak perlu repot-repot mengurusinya
2. Tanpa perlu memberi makan
3. Tempat sudah tersedia di alam

Kekurangannya:

1. Hasil tak sanggup diprediksi/perkirakan sebelumnya
2. Masih terpengaruh oleh kondisi cuaca alam
3. Sulit untuk berkembang biak
4. masih Harus mencari ke Hutan hutan

2. Metode Semi Tradisionil
Didalam metode ini sudah ada campur tangan manusia. Tetapi hanya sedikit, alasannya hampir sebagian besar masih menggantungkan alam untuk kelestarian dari semut rangrang. Biasanya yang menggunakan metode ini adalah para pekebun yang memanfaatkan semut untuk menjaga pohonnya supaya tidak diserang hama tanaman. Pekebun memberi jalan supaya semut pindah dan berkembang ditempat yang gres atau yang diinginkan pekebun. Selain itu pekebun juga memberi makan semut dengan sisa-sisa dapur. Dengan metode ini hasil sudah sanggup diperkirakan dan lebih banyak dari metode tradisionil.
Kelebihannya:

1. Tempat sudah tersedia di alam
2. Mengurusnya hanya sambilan

Kekurangannya:

1. Masih terpengaruh oleh kondisi cuaca alam
2. Sulit untuk berkembang biak
3. Memerlukan waktu yang cukup lama supaya berhasil
4. Memerlukan Perhatian Khusus Agar Terhindar dari Predator liar

3. Metode Modern
Didalam metode ternak-semut-rangrang modern hampir tidak ada campur tangan dari alam. Semut hampir 100% tergantung kepada Peternak dalam hal memperoleh kawasan tinggal,makanan Dan Asupan Nutrisi. Bahkan semut beranak pinak sampai turun temurun, belum pernah melihat pohon. Contoh metode ini adalah ternak semut rangrang menggunakan Metode yang dikembangkan oleh Kroto-Research-Institute. Budidaya Semut Rangrang mengunakan metode modern.
Kelebihannya:

1. Tidak memerlukan kebun
2. Tidak Memerlukan Tempat Luas
3. Modal Kecil
4. Biaya Perawatan Kecil
5. Hasil sudah sanggup di prediksi
6. Masa Panen Bisa Di atur 2 minggu sanggup 1 bulan bisa
7. Tidak tergantung dengan kondisi cuaca / alam
8. Semut sudah di lokalisasi sehingga tidak pergi kemana-mana
9. Mudah cara pengelolaannya dan Hasil Panen kroto bersih
10. Menghasilkan Kroto Kwalitas Super

Macam-macam Media beserta kelebihan dan kekurangan :

Bambu

KELEBIHAN : 

1. Bahan Media Mudah didapat.
2. Biaya Pembuatan media kecil

KEKURANGAN :

1. Koloni Lama dalam beradaptasi
2. Koloni Lama dalam perkembangbiakan
3. Koloni lama dalam perpindahan ke media yang lain
4. hasil telur kroto kecil-kecil

Botol Aqua Bekas

KELEBIHAN :

1. Bahan Media Mudah Didapat
2. Biaya Pembuatan media Kecil
3. Bisa mengunakan Botol Bekas

KEKURANGAN :

1. Berpotensi Koloni Bersarang Diluar media
2. Cara Pemanenan Sulit
3. Sekali Panen harus Pembibitan dari awal
4. Koloni akan sulit dibudidaya lagi setelah satu kali pemanenan
5. Hasil Produksi Telur Tidak maksimal
6. hanya sekali panen
7. Media sering berpindah-pindah ( Ringan )
8. Koloni suka berpindah-pindah media

Toples

KELEBIHAN :

1. Bisa mengamati Perkembangan koloni setiap saat
2. Pembuatan Media Bisa mengunakan materi bekas
3. Biaya pembuatan media kecil

KEKURANGAN :

1. Koloni lama dalam perkembangbiakan
2. koloni lama dalam pembuatan sarang
3. Pelaksanaan panen dan paska panen sangat Sulit
4. Hanya Sekali panen harus melakukan pembibitan dari awal
5. Masa budidaya yang lama berakibat kerugian biaya produksi dan waktu
6. Memerlukan kawasan yang luas
7. Berpotensi terjadinya pengembunan,jika hal itu terjadi maka sudah pasti larva dan pupa akan membusuk
8. Kroto yang dihasilkan koloni hanya akan habis untuk membuat sarang ( untuk membuat sarang koloni mengunakan kroto )

Paralon

Bagi peternak pemula informasi wacana Penentuan media sebagai sarana koloni Semut rangrang membuat sarang Dan berkembangbiak sangatlah penting. Demi untuk menerima Hasil Panen Kroto yang optimal Pemilihan media Mutlak menjadi syarat utama dalam berbudidaya semut rangrang penghasil kroto ,media yang tepat dan sesuai dengan Karakteristik Semut rangrang, Petani harus memiliki pemahaman mengenai media yang mungkin berbeda-beda dari setiap jenisnya.disini penulis hanya focus pada budidaya semut rangrang mengunakan pipa pvc ( paralon ) alasannya berdasarkan pengalaman penulis selama beberapa tahun berbudidaya semut rangrang penghasil kroto media yang paling tepat dan efektif adalah paralon.

1. Untuk proses penebaran Bibit mengunakan media PVC ( Paralon ) petani tidak perlu repot-repot melakukan penangganan yang berlebihan,seperti bila mengunakan stoples harus menutup dulu lobang yang dibuat mengunakan solder untuk tujuan susukan keluar masuk koloni dengan mengunakan lakban,dan menunggu beberapa jam supaya koloni menyesuaikan diri dengan media.tetapi bila mengunakan pipa pvc ( paralon ) petani hanya tinggal menata pipa-pipa yang sudah dipotong tadi ke flock/ rak dan bibit pribadi ditebar diatas rak.
2. Hasil produksi telur kroto yang dihasilkan mengunakan pvc lebih banyak dan lebih padat,jika dibandingkan mengunakan media lain.
3. Koloni sangat betah dan merasa nyaman sehingga Perkembang biakan koloni sangat cepat dikarekan media berwarna gelap,
4. Koloni jarang berpindah sarang/media sehingga hasil produksi telur optimal
5. Pasca panen media sanggat simpel untuk dibersihkan
6. Media sanggup bertahan lama dan tidak akan rusak dalam kurun waktu 5-10 tahun masa budidaya.
7. Media memiliki berat yang standar sehinga media tidak akan bergeser atau berpindah disaat koloni sudah penuh .
8. Dalam masa pemanenan media mengunakan pipa pvc sangat simpel dan meminimalisasi kematian koloni pasca panen.
9. Media Sarang mengunakan pvc ( Paralon ) membuat sarang memiliki intensitas cahaya yang konstan yang disukai semut-Semut produktif intensitas cahaya dalam sarang berkisar 0,01-0,06 lm/m2 .sehinga hasil produksi kroto sanggup maksimal.

Omset Bisnis Budidaya Kroto

Cara budidaya kroto ini pun terbilang tidak mudah. Butuh kesabaran dan ketelatenan yang tinggi dalam budidaya telur semut rangrang ini. Meski demikian, media yang digunakan cukup simpel didapatkan yaitu toples. Dalam satu toples semut rangrang, rata-rata menghasilkan 50 gram kroto per bulan. Pakan untuk semut ini pun simpel didapat, mirip ulat, jangkrik, belalang, cacing tanah dan air gula.

Ade ketika ini memiliki sekitar 12 cabang pembudidayaan kroto, antara lain 4 cabang di Bogor, dan 1 cabang di Jambi, Purwokerto, Palembang, Bekasi, Bali, Sumedang, Madiun sampai Banjarbaru.

Di tempat yang dia dijadikan pusat bisnis budidaya kroto yaitu kawasan Gunung Batu, Bogor-Jawa Barat, tiap harinya Ade membudidayakan sekitar 5.000 toples semut untuk menghasilkan kroto.

Ade sanggup menghasilkan 2.000 toples bibit semut tiap harinya. Harga 1 toples bibit semut antara Rp. 50 ribu-Rp. 60 ribu. Dalam sebulan, Ade sanggup menjual rata-rata 2.000 toples dengan omset mencapai Rp. 150 juta sampai Rp. 200 juta per bulan. Tak hanya berasal dari Bogor, pembeli kroto Ade berasal dari seluruh Indonesia, mulai dari Aceh sampai Papua.

Pelatihan gratis budidaya kroto

Tak hanya berbisnis, Ade juga mengadakan pembinaan secara gratis bagi masyarakat yang ingin merasakan manisnya keuntungan budidaya kroto. Ade rutin mengadakan pembinaan tiap harinya, kecuali hari jum'at. Pelatihan tersebut tidak dipungut biaya alias gratis.

Karena berdasarkan Ade, ilmu itu berasal dari Tuhan, sehingga harus dibagi. Kalau banyak yang berhasil dari pembinaan yang Ade selenggarakan, berarti ilmu yang dimiliki Ade bermanfaat.

Materi pembinaan mulai dari pengenalan karakteristik semut rangrang, persiapan, teknik budidaya sampai cara panen. Peserta pembinaan pun datang dari berbagai daerah, mulai dari Jabodetabek, Jawa, sampai Sumatera.

Prospek bisnis budidaya kroto

Menurut Ade, usaha budidaya kroto ini memiliki prospek yang terus anggun ke depannya. Hal ini terlihat dari seruan kroto yang masih sangat besar. Untuk di kawasan Bogor saja, rata-rata membutuhkan 5 kg-10 kg per hari. Belum di wilayah Jakarta yang sanggup mencapai 4 kali lipat, dan juga kebutuhan untuk kota-kota lainnya.

Harga kroto juga selalu mengalami peningkatan. Hal ini juga yang membuat prospek bisnis budidaya kroto sangat anggun untuk ditekuni.

Demikianlah ulasan mengenai kisah sukses budidaya kroto dan juga prospek bisnisnya. Semoga bermanfaat dan menginspirasi :)